Nama:Mangoluhon Pardamean Hutagalung
NPM:G1C019012
Dosen:A.sofwan F.A,.S.T.,M.Tech.,Ph.D
Putra Bismantolo,S.T.,M.T
1.PROSES PENGECORAN(SAND CASTING)
. Hampir semua logam paduan (alloy) bisa dituang pada cetakan pasir. Proses pengecoran dengan cetakan pasir juga dapat digunakan untuk logam dengan suhu cair tinggi seperti baja, nikel, dan titanium. Proses pengecoran ini fleksibel, mampu mengerjakan produk ukuran kecil hingga sangat besar dan dalam jumlah produksi hingga jutaan.
Pengecoran dengan cetakan pasir dikenal dengan sebutan sand casting atau sand-mold casting. Tahap singkat proses ini yaitu: menuangkan logam cair ke dalam cetakan pasir, membiarkan logam tersebut dingin dan keras, kemudian memecah cetakan untuk mengambil hasil cor. Hasil cor harus dibersihkan dan diperiksa. Kadang, perlakuan panas diperlukan untuk meningkatkan sifat metalurgi.
Bagian-bagian cetakan pasir
.dibentuk dengan sebuah pola (duplikat produk). Cetakan juga memiliki sistem saluran dan riser. Kadang inti (core) diperlukan untuk membuat produk cor berlubang (hollow).
· Kelebihan Menggunakan Cetakan Pasir
Berikut beberapa keunggulan penuangan dengan cetakan pasir:
Desain fleksibel.
Mampu membuat bentuk kompleks.
Pilihan logam yang dapat dicor banyak.
Biaya alat murah.
· Kekurangan Menggunakan Cetakan Pasir
Berikut beberapa kelemahan penuangan dengan cetakan pasir:
Kekuatan mekanis produk rendah.
Akurasi ukuran rendah.
Permukaan akhir produk buruk.
Cacat tidak bisa dihindari.
Memerlukan proses lanjutan seperti permesinan.
2. JENIS LOGAM PRODUK
PENGECORAN LOGAMALUMUNIUM Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak dan merupakan logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira_kira 8,07% hingga 8,23% dari seluru massa padat pada kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia skitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite,bochmite,diaspore, dan lain-lain) (USGH). Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang cukup reaktif. Aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi.
Auminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja, muda ditekuk, diperlukan dengan mesin, dicor, ditarik (drawing), dan diekstrusi. Resitansi terhadap korosi terjadi akibat fenomena pasivasi, yaitu terbentuknya lapisan aluminium oksida ini mencegah terjadianya oksidasi lebih jauh.
3.JENIS CETAKAN YANG DIPILIH
: Cetakan pasir sendiri diklafikasikan menjadi 3 jenis,yaitu
Cetakan pasir basah (green-sand molds)
*Cetakan pasir kering (dry-sand molds)
*Cetakan kulit kering (skin driend molds)
4. BUAT GAMBAR TEKNIK UNTUK GEOMETRI PRODUKSI
5.BUAT GAMBAR TEKNIK UNTUK PEMBUATAN POLA CETAKAN CORAN
6. PERENCANAHAN BAHAN BAKU YANG DILEBUR LENGKAP DENGAN BERAT MASING –MASING (SEKRUP,MURNI,PADUAN,G ATAU KG)
No | Sifat-sifat | keterangan |
1. | Berat jenis | 2,35 gram / cm3 |
2. | Rapat massa relatif | 2,7 gram / cm3 |
3. | Tempratur penuangan | 700-780 °c |
4. | Titik lebur | ± 600 °c |
5. | Alumunium | · Paling ringan diantara logam yang sering di gunakan · Penghatar panas yang tinggi · Lunak, ulet dan kekakuan tariknya yang rendah · Tahan terhadap korosi |
7. PERANCANGAN SUHU TUANG
Proses perancangan suhu tuang bahan baku aluminium di masukkan ke dalam tanur peleburan. Bahan baku aluminium dipanaskan sampai mencair, setelah aluminium mencair pada suhu ± 600° c.
8. PERANCANGAN TAHAP-TAHAP PEMBUATAN CETAKAN
8.1.Membuat pola
Pembuatan pola ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu pembuatan pola saluran, pembuatan pola inti dan pembuatan cas (kotak pengisi), bahan yang digunakan untuk pembuatan pola saluran, pola inti dan cas (kotak pengisi) adalah kayu, dipilihnya kayu karena mudah dibentuk saat proses pembuatan dan digunakan secara terus menerus,seperti pada Gambar 8.1
pembuatan polo
Memilih pasir serta bahan perekat.
Ada tiga jenis Pasir yang digunakan untuk bahan cetakan pada proses pengecoran ini yaitu, pasir pantai, pasir sungai dan pasir gunung. Pasir juga dilakukan pengayakan dengan menggunakan 3 variasi ukuran ayakkan yaitu 30 µm, 50 µm dan 80 µm. Kemudian pasir dan tanah liat dicampur dengan komposisi 70% pasir dan 30% tanah liat sebagai pengikat,
memilih pasir serta bahan perekat
Membuat cetakan
perancangan pasir dan tanah liat
Pembuatan cope dan drag cetakan
Pembuatan cetakan dibagi menjadi dua bagian yaitu cope dan drag dimana yang pertama dibuat yaitu drag cetakan (gambar a) kemudian pembuatan cope cetakan (gambar b) yang pada bagian ini adanya saluran turun dan saluran penambah. dimana saat pembuatan masing-masing bagian cetakan tersebut pola dimasukkan, seperti terlihat pada Gambar
A. Drag cetakan dan B. Cope cetakan
pelepasan pola
Cope dan drag dipisahkan kembali untuk mengeluarkan pola dari cetakan yang telah dibuat
9. PERANCANGAN PEMBAKARAN DAN FINISING
Proses peleburan.
Proses peleburan aluminium bahan baku aluminium di masukkan ke dalam tanur peleburan. Bahan baku aluminium dipanaskan sampai mencair, setelah aluminium mencair pada suhu ± 600o c, seperti terlihat pada Gambar 9.1
Dalam proses ini dilakukan secara cepat, konstan dan teliti, supaya logam cair tersebut tidak terjadi pembekuan saat dilakukan proses penuangan, seperti terlihat pada Gambar
Proses pembongkaran
Sebelum pembongkaran tunggu beberapa saat sampai logam cair tersebut menjadi beku dan benar benar solid hingga logam dan cetakan dalam kondisi suhu yang rendah, seperti terlihat pada gambar
Menganalisa hasil coran.
Setelah proses pengecoran selesai dilakukanlah proses pengukuran kualitas produk hasil coran, pertama yang dilakukan yaitu pengukuran kekasaran permukaan, pengukuran dimensi dan pengamatan cacat permukaan (bagian luar) serta bagian dalam hasil coran secara visual.
0 komentar:
Posting Komentar