TUGAS
PROSES PRODUKSI 2
PROSES
PERENCANAAN PEMBUATAN PRODUK PENGECORAN LOGAM
PEMBUATAN
GEAR MOTOR MENGGUNAKAN BAHAN UTAMA ALUMINIUM
NAMA : ADI NOPTIAN SYAPUTRA
NPM : G1C019026
TUGAS : PROSES PRODUKSI 2
DOSEN :- A. SOFWAN FA,ST ,.M,Tech,.
Ph.D
-
PUTRA BISMANTOLO , S.T ,. M.T
PRODI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSIAS BENGKULU
2020
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
proses pengecoran melalui beberapa tahap : pembuatan cetakan, persiapan
dan peleburan logam,penuangan logam cair ke dalam cetakan,penuangan logam cair
ke dalam cetakan,pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetakan. Hasil
pengecoran di sebut dengan pengecoran atau benda cor.
pembangunan bidang industri di indonesia pada hakekatnya adalah untuk
mengurangi ketergantungan pada bangsa lain sehingga kita mampu memproduksi
kebutuhan-kebutuhan yang kita perlukandan dengan sendirinya terjadi peningkatan
perkembangan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja.
sampai saat ini telah banyak percobaan dan riset yang mendalam terus
menerus di lakukan untuk meningkatkan pendayagunaan logam yang akhirnya
memunculkan berbagai teknologi pengolahan logam, di antaranya adalah teknik
pengecoran logam. teknik logam adalah pembentukan benda kerja dengan cara
mencairkan logam dalam dapur pelebur,kemudian di tuangkan dalam satu cetakan
dan di biarkan sampai membekudan selanjutnya di keluarkan dalam cetakan.suatu
produk yang memproduksi di lakukan
dengan pengecoran di sebut coran. pembuatan suatu coran memerlukan
beberapaproses di antaranya:peroses penuangan logam,pembuatan
cetakan,penuangan,membongkar, membersihkan coran dan memeriksa kembali.
Sebagian besar suku cadang beserta kommponen utama pada mesin-mesin
pemindahanbahan merupakan produk coran, rangka,blok silinder,tromol,rem,rodagigi,kopling,sprocket
penggerak di bentuk melalui proses pengecoran.
proses pengecoran merupakan proses tertua yang di kenal manusia dalam
pembuatan benda logam, bahkan telah di temukan yang di duga berasal dari tahun
2000 sm.
1.2. Rumusan masalah
~.Jenispengecoran yang dipilih ?
~Jenislogamproduk yang dipilih?
~ Jeniscetakan yang dipilihdalampembuatanrumahpompasentrifugal
?
~ Buatlahgambarteknikuntukgeometriproduk?
~ Buatlahgambarteknikuntukpembuatanpolacetakancoran?
~ Perencanaanbahanbaku yang
dilebeurlengkapdenganberat masing – masing (skrap, murni, paduan @ gram atau @
kg)?
~. Perancangansuhutuang?
~ Perancangantahap – tahappembuatancetakan
1.3. Tujuan
1. Mengetahui proses pengecoran gear
2.Mengetahui apa itu gear.
3.Mengetahui bentuk dari gear
4.Mengetahui bahan pengecoran gear
5.mengetahui jenis-jenis gear
6.mengetahui fungsi dari gear
7.Mengetahui cara kerja pada mesin
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Jenis pengecoran yang di pilih
Pengecoran yang saya pilih dalam pembuatan adalah pengecoran dengan cetakan pasir. Pengecoran dengan cetakan pasir adalah yang tertua dari segala macam
metode pengecoran.Cetakan pasir merupakan cetakan yang paling banyak di
gunakan, karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
1. Dapat mencetak logam dengan titik lebur yang
tinggi, seperti baja,nikel dan titanium.
2. dapat mencetak benda cor dengan berbagai macam
ukuran.
3. Jumlah
produksi dari satu sampai jutaan.
2.2. Jenis logam yang di pilih
Bahan pembuatan gear di sini saya memilih almunium karena sifatnya yang ringan.
Tetapi almunium murni terlalu lembek dan mempunyai pemuaian yang tinggi untuk
di jadikan gear. Maka dari itu gear di campur dengan beberapa logan lain agar lebih
kuat. Apa saja bahan yang biasanya menjadi bahan campuran almunium dalam
pembuatan gear, 1. Silikon, makin tinggi kadar silikon maka makin kecil
pemuaian akibat panas dan gesekan antara rantai dan gear, tetapi makin sulit
dalam pembuatannya. 2. Tembaga, lebih tahan terhadap karat dan kemampuan
penyaluran panas lebih baik. 3. Nikel, memiliki kekenyalan yang tinggi, tahan
terhadap temperatur tinggi, tingkat pemuaian rendah dan tahan terhadap karat.
2.3. jenis cetakan yang di pilih dalam pembuatan gear
PENGECORAN CETAKAN PASIR (SAND MOULDING)
~ Pengecoran Cetakan Pasir
Pengecoran
dengan cetakan pasir melibatkan aktivitas-aktivitas seperti menempatkan pola
dalam kumpulan pasir untuk membentuk rongga cetak, membuat sistem saluran,
mengisi rongga cetak dengan logam cair, membiarkan logam cair membeku,
membongkar cetakan yang berisi produk coran membersihkan produk cor. Hingga
sekarang, proses pengecoran dengan cetakan pasir masih menjadi andalan industri
pengecoran terutam industri-industri kecil.
Pasir
2.4. Buatlah gambar
teknik untuk geometri produk
a. Gambar geometri 3d produk
B. Gambar 2d produk
2.5.
Buatlah gambar teknik untuk pembuatan pola cetakan coran
Bahan Pola
Pola adalah perlu dalam pembuatan coran dimana pola dipergunakan untuk
pembuatan cetakan benda coran. Pola yang digunakan pada pembuatan gear dipilih pola kayu. Pola kayu relatip lebih murah
biayanya, cepat dibuatnya, dan mudah diolah dibandingkan dengan pola logam
sehingga umum digunakan untuk cetakan pasir. Adapun kayu yang digunakan sebagai bahan pola adalah
kayu jelutung, yang mudah diperoleh dan murah dipasaran serta mudah dibentuk.
Jenis Pola
Pola yang dipilih pada pembuatan gear ini yaitu pola pejal belahan dengan satu permukaan pisah.
Pola pejal adalah pola yang biasa dipakai yang berbentuk hampir serupa dengan
bentuk coran. Macam pola pejal yang dapt digunakan untuk dapat membuat rumah
pompa ini ada dua macam, yaitu dengan pola pejal belahan
dengan satu permukaan pisah atau pola pejal
belahan dengan beberapa permukaan pisah. Yang dimaksud dengan pola belahan,
yaitu pola yang bagian tengahnya dibelah untuk memudahkan pembuatan cetakan,
dan untuk pembuatan rumah pompa ini permukaan pisahnya dibuat hanya satu bidang
saja, agar lebih mudah dalam pembuatan polanya dan menghindari terjadinya
pergeseran yang akan menyebabkan salah ukuran. Sedangkan untuk tutupnya, jenis
pola yang digunakan adalah pola pejal tungal, yaitu pola yang dibentuk serupa
dengan corannya
2.6. Perencanaan bahan baku yang di lebur
2.7 Perancangan suhu tuang
Pada gear dilakukan proses heattreatment,karena gear ini sendiri terbuat dari besi cor yang sifatnya getas,maka dilakukan proses heattreatment dengan tujuan homogenisasi, proses heat treatmen ini dilakukan pada suhu 900º F, kemudian suhunya ditahan selama 4 jam, kemudian didinginkan diudara terbuka.2.8.
Perancangan tahap – tahap pembuatan cetakan
Langkah – langkah proses
pembuatan cetakan pasir adalah antara lain :
Persiapkan flask, lantai
yang bersih dan pola kayu produk dan gating systemnya. Perlu diingat
agar pola kayu sudah dilakukan waxing dengan lilin batangan.
Pembuatan pasir inti dari backing
sand. Pembuatan inti dilakukan berulang-ulang. Karena inti yang dihasilkan terdapat
retak, hal ini terjadi karena kurang padatnya inti pada proses ramming
atau proses pencabutan dari cetakan
inti yang terlalu tergesa-gesa. Sehingga harus diperbaiki dengan penambahan
molasses dan dilakukan ramming yang lebih kuat.
Pisahkan kup dan drag
polakayu. Taburi tepung terigu di taburi pada lantai yang dibersihkan. Pola
kayu
drag pertama kali ditutupi dengan pasir muka hingga
seluuh bagian pola kayu (produk + gating system) tertutupi oleh
pasirmuka.
Tambahkan dengan pasir belakang
(backing sand), lalu di ramming dengan bantuan palu dan rammer
agar pasir menjadi padat. Proses dilakukan sebanyak 3 kali. Setiap awal penaburan
pasir diberikan guratan pada lapisan pasir sebelumnya. Bertujuan agar pasir menjadi
homogen dan menyatu terikat antar partikel pasir.
Balik drag serta letakkan kup
pada bagian atas posisi drag dengan posisi yang tetap. Setelah kup berada pada
posisinya, lakukan langkah 1-3. Untuk benda cor dengan pola belah, penempatan harus
dilakukan dengan hati – hati agar pola dan gating sistemnya tidak bergerak sehingga
tidak menimbulkan cacat akibat pergeseran pola.
Angkat pola yang
telah di padatkan dengan pasir dari bagian drag dan kup. Keluarkan pola yang berada
pada cetakan pasir dengan menggunakan ulir. Pengeluaran pola harus dilakukan dengan hati-hati
agar cetakanpasirnyatidakrusak. Pada
saatpraktikum, pencabutan pola sangat sulit sekali untuk dilakukan. Hal ini dapat
disebabkan oleh pelapisan lilin yang kurang merata dan benda cor yang memiliki dimensi
agak besar dan bersudut Kerusakan yang dihasilkan pada cetakan pasir setelah
pencabutan pola terbilang banyak .Namun segera dilakukan proses perbaikan dengan
menggunakan pasirreparasi. di dalam cetakan pasir.
Bersihkan cetakan kemudian berikan
coating cetakan pada bagian yang diperbaiki agar permukaan cetakan menjadi
rata. Pemberian coating bertujuan agar pasir tidak mengalami pengikikisan oleh
logam cair serta memperbaiki sifat mekanis dari permukaan logam. Kemudian cetakan
dibakar dengan menggunakan api agar coating dan butiran
pasir tidak masuk ke dalam logam cair.
Setelah selesai proses coating, hal
yang dilakukan selanjutnya adalah penyatuan kup dan drag yang kemudian dieratkan
dengan menggunakan pengika tkawat. Saat penyatuan antara kup dan drag terja diambruknya
pasir cetak sehingga bentuk cetakan menjadi tidak beraturan. Ini disebabkan akibat
kurang padatnya pasir di sekita rpola dan banyak bagian dari pola yang
bersudut. Seharusnya pada bagian bersudut tersebut dilakukan fillet agar
permukaan lebih membulat (rounded).
Letakkan cetakan pasir di atas tatakan
dan tempatkan di dekat dapur peleburan logam. Letakkan cetakan dengan sprue
menghadap keatas. Seharusnya pada bagian sprue diberikan sedikit area cekung sebagai
pouring basin agar pada saa tpenuangan tidak terja diturbulensi.
2.9. Perancangan pembokaran dan finishing
setelah proses penuangan dilakukan maka cetakan
dibiarkan selama 12 jam untuk membiarkan logam cair membeku. Setalah itu cetakan dibongkar,
kemudian hasil coran didingginkan dalamr uang terbuka. Setelah pembongkaran maka
selanjutnya adalah perkerjaan proses permesinan pada hasil coran. Tujuan dari
proses ini adalah untuk mendapatkan ukuran yang aktual sesuai dengan gambar teknik.
Pekerjaan yang dilakukan pada proses permesinan terdiri pada dua pekerjaan yaitu
pengerindaan, pembubutan, pengeboran dan pengetapan. Pengerindaan di lakukan untuk
membersikan coran dari bagia-bagian yang tidak terpakai lagi, yang tidak dapat dibersikan
secara manual. Pembubutan dilakuakan untuk mendapatkan dimensiak tualsesuai dengan
gambar teknik. Serta pengeboran di lakukan untuk mendapatkan lobang yang
selanjutnya akan di tap yaitu untuk mendapatkan lobang baut yang sesuai dengan gambar
teknik.
BAB
III .PENUTUP
3.1. KESIMPULAN/RINGKASAN
SETELAH
DILAKUKANNYA PROSES
PERENCANAAN PEMBUATAN PRODUK PENGECORAN LOGAM PEMBUATAN GEAR MOTOR NGGUNAKAN
BAHAN UTAMA ALUMINIUM, DAN MENDAPATKAN KESIMPULAN SEBAGAI BERIKUT:
1.Hasil
coran berupa gear motor
melalui proses aluminium sand casting dengan variasi jenis saluran ternyata
menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan desain awal. Hal ini ditandai
dengan adanya porositas pada produk cor. Selain itu, terdapat pula penyusutan
dan permukaan produk yang kasar.
2. Hasil coran parting line gating system memiliki nilai persentase porositas
terendah bila dibandingkan hasil coran jenis sistem saluran yang lain.
3. Penyusutan terjadi pada semua hasil coran. Hasil coran parting line
gating system memiliki nilai penyusutan tertinggi dari pada hasil coran jeni ssaluran
yang lain.
4. Semua produk hasil coran memiliki kekasaran
permukaan yang relatif tinggi. Hal ini disebabkan proses pengeringan terlalu
lama sehingga menghasilkan kualitas cetakan yang rendah.
0 komentar:
Posting Komentar