Minggu, 04 Oktober 2020

TUGAS PEKAN 3 PERBEDAAN

TUGAS PERBEDAAN

_      Dry sand molding

Cetakan pasir kering, dibuat dengan menggunakan bahan pengikat organik, dan kemudian cetakan dibakar dalam sebuah oven dengan temperatur berkisar antara 204o sampai 316oC. Pembakaran dalam oven dapat memperkuat cetakan dan mengeraskan permukaan rongga cetakan.

Cetakan pasir kering digunakan pada benda tuang yang berukuran besar (diatas 100 kg).

Komposisi :

    Pasir (80-90) %.

   Tanah liat (10-15) %.

  Gula tetes (1-2) %.

   Pitch (1-1,5) %.

  Milase (0,5-1) %.

  Air (kurang dari 4 %)

Keunggulan :

         Dimensi produk cetak lebih baik.

Kelemahan :

         Lebih mahal dibandingkan dengan cetakan pasir basah;

        Laju produksi lebih rendah karena dibutuhkan waktu pengeringan;

        Pemakaian terbatas untuk coran yang medium dan besar dalam laju produksi rendah → medium.

 

_      Invesment casting molding process

Investment casting dapat diartikan sebagai proses mengecor logam kedalam cetakan atau menuangkan slurry untuk proses coating ke pola yang di atur pada temperatur kamar, setelah itu pola dikeluarkan menggunakan panas dan mengisi cetakan dengan cairan logam.

Proses pembentukan cetakan dimana cetakan dibuat dari pasir cetak (sand casting) diawali dengan pembuatan model (pattern) dan untuk model yang dipakai dalam proses ini ialah dipilih dari bahan-bahan yang memiliki titik cair sangat rendah misalnya lilin (wax), ini digunakan dalam berbagai pembuatan model dengan bentuk yang sangat rumit, dalam proses ini model dibentuk dengan bahan lilin, selanjutnya dilapisi dengan bahan pelapis seperti ethil atau sodium silikat untuk menghaluskan permukaan model. Kemudian model ini ditempatkan (invested) didalam bahan cetakan seperti “resin” yang, selanjutnya investment dikeringkan melalui pemanasan, proses pengeringan dengan pemanasan dari 1000C sampai 1100C ini akan mengakibatkan lilin sebagai model (pattern) ini menjadi lumer dan mengalir melalui pori-pori bahan cetakan sehingga membentuk rongga sesuai dengan bentuk produk yang diinginkan, kemudian pemanasan dilanjutkan sampai 10000C untuk mengeraskan cetakan tersebut.

Keuntungan :

1.       Dapat membuat produk dengan bentuk yang rumit

2.       Dimensi produk yang baik, sangatpresisi, tanpa finishing

3.       Permukaan yang halus

4.       Tidak memiliki parting line

5.       Hanya diperlukan sedikit permesinan

6.       Dapat memproduksi banyak produk dalam satu kali proses pengecoran

Kerugian :

1.       Biaya pembuatan yang tinggi

2.       Hampir tidak dapat didaur ulang (keramik)

3.       Sulit untuk membuat produk yang memiliki inti

4.       Terbatas untuk pengecoran produk yang berukuran kecil

_    Evaporation patten casting process

Pada tahun 1964, M.C.  Flemmings menggunakan pasir tanpa batas dalam prosesnya.  Ini sekarang dikenal sebagai pengecoran busa hilang (LFC).  Dengan LFC, pola busa dicetak dari manik-manik polistiren.  LFC dibedakan dari cetakan penuh dengan menggunakan pasir tanpa batas (LFC) sebagai lawan dari pasir terikat (proses cetakan penuh).

Dalam metode ini, pola, lengkap dengan gerbang dan anak tangga, dibuat dari polistiren yang diperluas.  Pola ini tertanam pada jenis pasir yang tidak dipanggang.  Saat polanya ada di dalam cetakan, logam cair dituangkan melalui sariawan.  Panas logam cukup untuk menggasifikasi pola dan terjadi perpindahan progresif bahan pola oleh logam cair.

_    Molding mater and process

Berbagai macam bahan cetakan digunakan di pengecoran untuk pembuatan cetakan dan inti. Mereka termasuk pasir cetakan, pasir sistem atau pasir pendukung, pasir menghadap, pasir perpisahan, dan pasir inti. Pilihan bahan cetakan didasarkan pada sifat pemrosesannya. Sifat-sifat yang umumnya dibutuhkan dalam bahan cetakan adalah:

Refraktori

Permeabilitas

 Kekuatan Hijau

 Kekuatan Ker

 Kekuatan Panas

  Kolapibilitas

0 komentar:

Posting Komentar