Senin, 05 Oktober 2020

tugas pekan 4 perancangan proses pengecoroan logam (Agum Riski Kurniawan G1C019044)

PROSES PRODUKSI 2

PROSES PERANCANGAN PEMBUATAN

NEPEL T KUNINGAN 




Disusun Oleh :

                                          Nama : Agum Riski Kurniawan         

                                                 NPM  : G1C019044

                                                  Prodi : Teknik Mesin

                                   Dosen Pengampu : A.  Sofwan FA, S.T., M.Tech.,Ph.D

                                                                   Nurbaiti, S.T., M.T.

 

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI

TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020

 

 

PENDAHULUAN

2.1      Pengertian Umum

Pengecoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks Pengecoran digunakan untuk membentuk logam dalam kondisi panas sesuai dengan bentuk cetakan yang telah dibuat. Pengecoran dapat berupa material logam cair atau plastik yang bisa meleleh (termoplastik), juga material yang terlarut air misalnya beton atau gips, dan materi lain yang dapat menjadi cair.

 

 

1.      Jenis Proses Pengecoran 

Permanent molds

 Permanent molds, Pengecoran cetakan permanen merupakan proses penuangan logam dengan menggunakan cetakan logam. Seperti namanya, cetakan ini digunakan berulang-ulang dan dirancang sedemikian rupa sehingga hasil cetakan dapat dihilangkan dengan mudah dan cetakan dapat digunakan untuk cetakan berikutnya. Cetakan logam dapat digunakan kembali karena bersifat konduktor dan lebih baik daripada cetakan bukan logam yang terbuang setelah digunakan. sehingga, cetakan padat terkena tingkat yang lebih tinggi dari pendinginan, yang mempengaruhi sturktur mikro dan ukuran butir dalam pengecoran. Permanent mold casting mempunyai hasil ahir permukaan yang bagus dan detail yang tajam. Diperoleh keseragaman hasil dengan berat 1ons sampai 50 pound. Toleransinya berkisar dari 0.0025 inchi sampai 0.010 inchi

 

 

2.    2.      Jenis Logam Pengecoran

Kuningan

Kuningan adalah logam yang merupakan campuran dari tembaga dan seng. Tembaga merupakan komponen utama dari kuningan, dan kuningan biasanya diklasifikasikan sebagai paduan tembaga. Seng lebih banyak mempengaruhi warna kuningan tersebut. Kuningan lebih kuat dan lebih keras dari pada tembaga, tetapi tidak sekuat atau sekeras seperti baja. Kuningan sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagai bentuk, sebuah konduktor panas yang baik, dan umumnya tahan terhadap korosi dari air garam. Karena sifat-sifat tersebut, kuningan kebanyakan digunakan untuk membuat pipa, tabung dll

Sifat-sifat Kuningan (Cu-Zn)

                Kuningan memiliki warna kuning diredam yang agak mirip dengan emas. Hal ini relatif tahan terhadap noda. Kuningan memiliki kelenturan yang lebih tinggi dari perunggu atau seng. Titik leleh yang relatif rendah dari kuningan (900-940 ° C, tergantung pada komposisi) dan karakteristik aliran yang membuatnya bahan relatif mudah untuk cor. Dengan memvariasikan proporsi dari tembaga dan seng, sifat-sifat kuningan dapat diubah, memungkinkan kuningan keras dan lembut. Kepadatan dari kuningan adalah sekitar £ 0,303 / inci kubik, 8400-8730 kilogram per meter kubik (setara dengan 8,4-8,73 gram per sentimeter kubik).



3.      Jenis Cetakan

cetakan permanen

Cetakan permanen biasanya terbuat dari baja atau besi cor. Rongga cetakan memiliki sistem gating, Rongga cetakan dibuat dengan proses permesinan, Dimensi rongga cetakan akurat dan permukaannya baik. Logam yang biasa dicor dengan cetakan permanen adalah aluminium, kuningan, paduan berbasis tembaga, dan besi tuang. Cetakan permanen tidak digunakan untuk logam dengan temperatur cair yang sangat tinggi karena cetakan tidak terbuat dari bahan tahan api.

Gambar 1. Pengecoran Cetakan Permanen.
Sumber: (Groover, Mikell P., 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes and Systems, 4th ed.)

Core atau inti dapat digunakan dalam cetakan permanen untuk membentuk permukaan interior pada produk cor. Core dapat dibuat dari logam, tetapi bentuknya harus memungkinkan untuk dilepas dari produk cor. Jika pelepasan core dari bahan logam sulit atau tidak mungkin dilakukan, core berbahan pasir dapat digunakan. proses ini sering disebut sebagai pengecoran cetakan semipermanen.

     Kelebihan Pengecoran Cetakan Permanen

  • Permukaan produk cor baik.
  • Dimensi lebih baik.
  • Pemadatan lebih cepat.

     Kekurangan Pengecoran Cetakan Permanen

  • Terbatas pada logam dengan titik cair yang lebih rendah daripada cetakan.
  • Geometri produk yang bisa dibuat lebih sederhana dibandingkan dengan pengecoran cetakan pasir.
  • Biaya cetakan mahal.

 

4.      Gambar Teknik Geometri Produk

a.Gambar 3D

 

b.Gambar 2D

 

   

5.      Gambar Teknik Pola Cetakan
Gambar 2 Gambar Susunan Cetakan Permanen Sambungan T

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

Gambar 3 Gambar Cetakan Permanen Sambungan T Sebelah Kiri

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

 

6    6.      Perencanaan Bahan Baku Yang Akan Di Lebur

Pembahasan

Berikut ini adalah urutan proses produksi produk kuningan dengan cetakan permanen.

Persiapan Alat dan Bahan

A. Alat :

     Kowi (tungku yang terbuat dari tanah liat tempat untuk melebur bahan baku)

Gambar 4 Kowi untuk Melebur Kuningan

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.) 

 

      Cetakan sambungan pipa  (cetakan terbuat dari bahan logam)    

Gambar 5 Cetakan Sambungan Pipa yang Terbuat dari Logam

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

     Sendok tuang (untuk menuangkan cairan kuningan ke dalam cetakan logam)

Gambar 6 Sendok Tuang

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

     Timbangan (digunakan untuk mengukur berat kuningan yang akan dilebur)

Gambar 7 timbangan

Sumber: ( Nurlayla Ratri/MalangTIMES)

 

B. Bahan baku :

     Arang (digunakan sebagai bahan untuk membakar paduan logam kuningan)

Gambar 8 Arang Kayu

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

     Kuningan (bahan kuningan yang digunakan adalah bahan yang diperoleh dari bekas sisa sisa   pentil ban kendaraan bermotor)

Gambar 9 Bahan Baku Kuningan

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

Proses Pembuatan Sambungan Pipa dari Kuningan

Proses Persiapan

     Penimbangan berat kuningan yang akan digunakan agar sesuai dengan kapasitas

kowi.

     Pemanasan kowi dengan menggunakan arang.

     Memasukkan bahan kuningan ke dalam kow.

 

 

7.  7.      Perancangan Suhu Tuang

Proses Peleburan

Proses peleburan dilakukan dengan cara memasukkan bahan kuningan secara bertahap.

Contohnya adalah memasukkan lebih dahulu kuningan seberat 10 kg apabila ingin melebur

kuningan dengan berat 20 kg. Setelah kuningan mencair, sepuluh kg kuningan ditambahkan

lagi. Kuningan yang siap dituang adalah yang telah menunjukkan warna kuningan pada saat

peleburan sudah merah dan temperatur mencapai sekitar 950—1000oC.

Gambar 10 Proses Peleburan Bahan Baku Kuningan

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

8.     8.       Perancangan Tahap Pembuatan Cetakan

Pembuatan Alat

dibuat dengan menggunakan mesin potong, mesin milling, mesin bubut, dan mesin las. Hasil yang diperoleh berupa cetakan permanen untuk pengecoran kuningan dengan produk akhir berupa sambungan pipa. Cetakan tersebut ditunjukkan pada gambar.

Gambar 11 Cetakan Permanen untuk Sambungan Pipa

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

 

Proses Penuangan Cairan Kuningan ke Moulding (Cetakan)

     Sebelum cairan dituang, langkah pertama yang dilakukan adalah memanaskan cetakan sampai suhu sekitar 100oC. hal ini dibutuhkan agar pada saat penuangan, cairan dapat mengalir dengan baik sampai ke ujung cetakan.

     Setelah cetakan panas, cairan kuningan kemudian dituang dengan sendok tuang.

Gambar 12 Penuangan Cairan Logam Kuningan ke dalam Cetakan

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

     Cairan dituang ke dalam cetakan sampai penuh dan ditunggu sampai dingin, yaitu

sekitar lima menit.

Gambar 13 Proses Pendinginan Hasil Pengecoran

Sumber: (Ir. Tata Surdia dan Dr. Kenji Chijiwa. Teknik Pengecoran Logam)

 

 

9.    9.      Perancangan Pembongkaran Dan Finishing

Proses Pembongkaran Cetakan

     Tahap selanjutnya adalah proses pembongkaran atau pemisahan hasil pengecoran

dari cetakan.

Gambar 14 Proses Pembongkaran Hasil Pengecoran dari Cetakan

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

Finishing

Pada tahap finishing, pipa yang sudah dicor dipotong-potong sesuai

dengan ukuran yang diinginkan. Penyambungan pipa dilakukan dengan mesin agar

diperoleh bentuk akhir yang berpresisi.

Gambar 15 Coran Sambungan Pipa

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 


Gambar 16 Prosedur Pengecoran Kuningan

Sumber: (Suyitno et al. Materials Science and Engineering A. Vol. 420.)

 

 

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut ini beberapa kesimpulan dan saran yang diuraikan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

·      ­­­Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan cetakan permanen berbahan besi dapat

menghasilkan produk secara cepat dan dengan bentuk serta ukuran yang konsisten.

·      Kita bisa memahami proses produksi sebuah sebuah benda di industri manufaktur khususnya menggunakan cetakan permanen

 

0 komentar:

Posting Komentar