Kamis, 08 Oktober 2020

TUGAS 4 Proses Pengecoran (Dwi Ramadani G1C019052)

 

PROSES PRODUKSI II

PROSES PRANCANGAN PEMBUATAN BALING-BALING PERAHU MOTOR


 


 

Disusun Oleh :

Nama                           : Dwi Ramadani

NPM                            : G1C019052

Mata kuliah                 : Proses Produksi 2

Dosen Pengampu        : 1. A.Sofwan FA,S.T,M.Tech.,Ph.D

  2. Putra Bismantolo, S.T.,M.T.

 

 

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang


Perahu Motor (Motor Ketek) merupakan alat transportasi air yang sangat penting di daerah – daerah dengan wilayan perairan . Di antara sekian banyak komponen yang ada pada Perahu motor (Ketek) adalah baling-baling (propeller), karena dengan menggunakan balingbaling inilah maka Prahu motor ( Ketek ) akan dapat bergerak, bahkan melaju dengan kecepatan yang tinggi.

Kebanyakan baling-baling (propeller) yang digunakan sebagai penggerak Perahu motor ( Ketek ) dibuat dari bahan kuningan (brass) atau paduan aluminium (aluminum alloy), yang masingmasing mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kuningan mempunyai berat jenis yang lebih tinggi dari pada aluminium, akan tetapi kuningan mempunyai kekuatan yang lebih besar bila dibandingkan dengan aluminium. Tetapi keduanya mempunyai kesamaan yaitu anti korosi dan mudah dituang/dicor.

Proses pengecoran pada baling-baling dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara/metode, yaitu pengecoran dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari pasir (sand casting) dan dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari logam (die casting). Dari kedua metode di atas, metode sand casting paling banyak digunakan, oleh karena proses pembuatan cetakan yang mudah dan murah. Sedangkan metode die casting jarang digunakan, oleh karena proses pembuatan cetakan yang rumit.

1.2              Rumusan Masalah

    1.  Jenis pengecoran yang dipilih
    2.  Jenis logam produk yang dipilih
    3. Jenis cetakan yang dipilih
    4. Buatlah gambar Teknik untuk geometri produk
    5. Buatlah gambar Teknik untuk pembuatan polacetakan coran
    6. Perencanaan bahan baku yang dilebur lengkap dengan berat masing – masing (skrap, murni, paduan @ gram atau @ kg)
    7. Perancangan suhu tuang
    8. Perancangan tahap – tahap pembuatan cetakan

 

1.3              Tujuan

    1.  Mengetahui Proses Pembentukan Baling – Baling
    2. Mengetahui Kelebihan dan kekurangan pengecoran yg dipilih
    3. Mengetahui bahan – bahan  dalam pembentukan baling baling


BAB II

PEMBAHASAN

2.1.            Jenis pengecoran yang di pilih

Pengecoran pasir, juga dikenal sebagai Pengecoran cetakan pasir, adalah proses pengecoran logam dengan menggunakan pasir sebagai bahan cetakan.

Be    berapa keunggulan dari pengecoran cetakan pasir adalah :

1.       Dapat mencetak logam dengan titik lebur yang tinggi, seperti baja,nikel dan titanium.

2.       dapat mencetak benda cor dengan berbagai macam ukuran.

3.       Jumlah  produksi dari satu  sampai jutaan.

 

2.2.            Jenis logam yang di pilih

Bahan dasar dalam pembuatan baling baling adalah aluminium karena mudah dibentuk Kekerasan bahan aluminium murni sangatlah kecil, yaitu sekitar 65 skala Brinnel, sehingga dengan sedikit gaya saja dapat mengubah bentuk logam. Selain itu Aluminium murni memiliki ductility yang tinggi. Aluminium paduan memiliki ductility yang bervariasi, tergantung konsentrasi paduannya, tetapi pada umumnya memiliki ductility yang lebih rendah daripada aluminium murni, karena ductility berbanding terbalik dengan kekuatan tensil, serta hampir semua aluminum paduan memiliki kekuatan tensil yang lebih tinggi daripada aluminium murni.

 

2.3.            Jenis Cetakan yang di pilih

Pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan aktivitas-aktivitas seperti menempatkan pola dalam kumpulan pasir untuk membentuk rongga cetak, membuat sistem saluran, mengisi rongga cetak dengan logam cair, membiarkan logam cair membeku, membongkar cetakan yang berisi produk cord an membersihkan produk cor. Hingga sekarang, proses pengecoran dengan cetakan pasir masih menjadi andalan industri pengecoran terutam industri-industri kecil. Tahapan yang lebih umum tentang pengecoran cetakan pasir diperlihatkan dalam gambar dibawah ini.

 

2.4.            Buatlah gambar teknik untuk pembuatan pola cetakan coran



2.5.            bahan baku yang dilebur

Bahan  aluminium yang sering digunakan dalam pembuatan baling-baling motor tempel adalah paduan aluminium seri 2xxx, yaitu dengan kadar campuran 4%Cu – 1,5%Mn – 2,0%Ni (Smith, 1993). Selain ketahanan korosinya bertambah dengan adanya penambahan unsur Ni, juga kekuatannya bertambah dengan adanya unsur Cu dan Mn.

2.6.               Perancangan suhu tuang

Pada gear dilakukan proses heattreatment,karena gear ini sendiri terbuat dari besi cor yang sifatnya getas,maka dilakukan proses heattreatment dengan tujuan homogenisasi, proses heat treatmen ini dilakukan pada suhu 900º F, kemudian suhunya ditahan selama 4 jam, kemudian didinginkan diudara terbuka.

2.7.            Perancangan tahap – tahap pembuatan cetakan

a.      Menyiapkan bidang dasar datar atau pelat datar dan meletakan pola atas (cope) yang sudah ada dudukan inti dipermukaan pelat datar tadi.

b.       Untuk cetakan bagian bawah (drag) beserta sistem saluran.

c.       Menyiapkan koak inti (untuk pembuatan inti)

d.      Inti yang telah jadi disatukan (inti yang dibuat berupa inti setengah atau paroan inti)

e.       Pola atas yang ada dipermukaan pelat datar ditutupi oleh rangka cetak atas (cope) dan ditambahkan system saluran seperti saluran masuk dan saluran tambahan (riser). Selanjutnya diisi dengan pasir cetak.

f.        Setelah diisi pasir cetak dan dipadatkan, pola dan system saluran dilepaskan dari cetakan

g.      Giliran drag diisi pasir cetak setelah menempatkan rangka cetak diatas pola dan pelat datar.

h.      Setelah disi pasir cetak dan dipadatkan, pola dilepaskan dari cetakan

i.        Inti ditempatkan pada dudukan inti yang ada pada drag.

j.        Cope dipasangkan pada drag dan dikunci kemudian dituangkan logam cair.

k.       Tunggu sampai cetakan membeku dan dingin

 

2.8.            Perancangan pembokaran dan finishing

Setelah proses pendinginan, cetakan dibongkar dan dilanjutkan dengan pekerjaan permesinan dengan tujuan agar bentuk dan ukuran baling baling sesuai dengan gambar Teknik yang dipaparkan. Pada pekerjaan permesinan, hasil dari pengecoran melewati tahap tahap pengerindaan, pembubutan, dan pengeboran. Pengerindaan dilakukan untuk membersikan coran dari bagia-bagian yang tidak terpakai lagi, yang tidak dapat dibersikan secara manual. Pembubutan dilakuakan untuk mendapatkan dimensi aktual sesuai dengan gambar teknik. Serta pengeboran dilakukan untuk mendapatkan lobang yang selanjutnya akan ditap yaitu untuk mendapatkan lobang baut yang sesuai dengan gambar teknik.


BAB III

PENUTUP

Setelah dilakukannya pekerjaan Teknik dan melakukan semua tahap dengan teratur, dapat disimpulkan bahwa :

1.       Dalam proses pengecoran Sebagian hasil yang didapatkan mengalami kerusakan yang tidak bisa diperbaiki atau cacad. Itu disebabkan karena proses pengecoran menggunakan cetakan pasir mudah berubah bentuk.

2.       Semua produk hasil coran memiliki kekasaran permukaan yang relatif tinggi. Hal ini disebabkan proses pengeringan terlalu lama sehingga menghasilkan kualitas cetakan yang rendah.

3.       Meningkatkan kadar air pada pasir untuk pembuatan cetakan pasir lebih dari 1,5% - 8% agar lempung tidak mengalami kekurangan daya ikat untuk mengikat pasir.

4.       Meningkatkan permeabilitas pasir agar udara atau gas panas berasal dari cetakan pasir atau logam cair skrap aluminium dapat keluar melalui rongga antara butir-butir pasir saat proses penuangan logam cair.


1 komentar:

  1. Belum bisa diterima.
    Belum konsisten, disebut baling baling, tapi di tempat lain gear.
    Suhu belum dalam celcius.
    Struktur bahasa belum mengikut aturan yang baku.
    Belum memenuhi hal hal yang diminta

    BalasHapus