Selasa, 03 November 2020

UTS PROSES PRODUKSI ENOS MANURUNG (G1C019060),


Video Proses Pembuatan


video revisi




PROSES PRODUKSI 2

PROSES PEMBENTUKAN TUTUP KALENG








                                                                           Disusun oleh:

                                                                   NAMA :  Enos Manurung

                                                                      NPM :   G1C019060

MATAKULIAH : PROSES PRODUKSI II

DOSEN PENGAMPU : -A. Sofwan FA, S.T., M.Tech., Ph.D

-Putra Bismantolo, S.T., M.T.

 



FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI

TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS BENGKULU



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
pembentukan adalah proses membentuk logam sehingga sesuai dengan pola dan ukuran yang sudah dirancang. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi proses pengerjaan, diantaranya adalah memotong, melubangi, dan lain-lain
. Dalam pengerjaan plat ini akan dibahas tetang : 

1.  Proses perencanaan pengukuran diameter lubang pada kaleng.
2.  Proses pembuatan lubang pada kaleng.


A. Perencanaan pengukuran diameter lubang.

Pada proses perencanaan pengukuran diameter lubang, Langkah yang dilakukan adalah mencari titik tengah pada kaleng.

B. Proses pembuatan lubang pada kaleng.

Pada proses pertama kaleng ditandai titik tengahnya menggunakan mistar, lalu kaleng dilubangi menggunakan mesin milling sampai kaleng berlubang sesuai keinginan.

1.2    Tujuan Percobaan
1.    Agar mahasiswa memahami bentukan alams produksi suatu barang.
2.    Agar mahasiswa mampu mempraktekan materi pembentukan secara mandiri.
3.    Mampu memahami prinsip dan cara kerja mesin milling.


BAB II
Teori Dasar


2. Teori Dasar

2.1.1 Proses Pembentukan
Prinsip dasar pembentukan logam merupakan proses yang dilakukan dengan cara memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat dilakukan dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis. 


2.2 Prinsip Kerja Alat

1. Mesin Milling





Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.

Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.

Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
Digunakan untuk menarik garis –garis sejajar serta menyiku terhadap sisi-sisi pinggir, juga digunakan untuk memeriksa kerataan pinggir suatu benda kerja.


2.   Sarung Tangan



Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan sekitarnya

3.Tang



4.gunting baja ringan 



5.pisau


2.2.1

Bahan  yang digunakan



 1.      Kaleng bekas besar dan kecil

2.3    Langkah Pengerjaan



Adapun Langkah-Langkah pengerjaan sebagai berikut :
1.    Mencari center atau titik tengah pada kaleng.

2.   Setelah selesai mendapatkan kaleng bekas, langkah selanjutnya adalah mencari titik tengah pada kaleleng yang akakn dilubangi
3.    Pembuatan lubang pada kaleng
Pembuatan lubang pada kaleng tiner melalui mesin milling

pahat mata bor holesaw metal HSS. Holesaw Digunakan untuk membuat lubang pada kaleng








dengan diameter

 


\
4.Membuat lubang pada kaleng tinern menggunakan mesin milling,

Proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentukan

bidang datar, bidang datar yang terbentuk dari pergerakan kerja mesin  dimana proses

pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong yang

berputar pada spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.

5.    Finished  



Pada tahap ini dilakukan perapihan dan pengecheckan kembali hasil lipatan.Dan juga kembali dilakukan perapihan bagian-bagian dengan menggunakan kikir,gergaji,palu agar memperoleh hasil yang maksimal.Bila dilakukan sesuai dengan perhitungan dan prosedur yang ada maka bagian-bagian tadi akan menyatu membentuk suatu rangka kotak panel.




BAB III

KESULITAN PEMBUATAN DAN PEMBENTUKAN

3.1.  Penentuan titik center lobang, hal ini menyebabkan garis kurang nampak disaat melubangi kaleng. Sehingga pekerja harus dilakukan secara teliti

 3.2.    Terbatas nya alat-alat, hal ini membuat kinerja pekerjaan menjadi lambat, dikarenakan kurang nya alat untuk melubangi kaleng dan memperlambat pengerjaan untuk mencapai waktu yang maksiamal


3.3.    Pemotongan dengan guntinbajagak sedikit menguras tenaga si pekerja dan menghasilkan produk kurang rapi, karena butuh ketelitian untuk mengikuti garis pola.Sehingga harus dilakukan pengikiran pada permukaan tersebut.

3.4.    Mata bor kurang tajam, hal ini menyebabkan pemakanan benda kerja kurang pas dan sering terpeleset dari titik pola saat melakukan pengeboran (melubangi) pada bagian untuk duduan paku keeling.





                                                                         BAB IV
                                                                     PENUTUP

    Kesimpulan
Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri kita agar kita tidak luka. Pada saat pengerjaan benda kerja harus benar-benar teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar pada saat benda kerja dirakit akan mendapatkan kecocokan antara bagian yang satu dan lainnya dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam bekerja, khususnya pada pembuatan macam - macam lipatan tepi tidaklah mudah. Kita harus benar – benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat – alat kerja.


0 komentar:

Posting Komentar