Selasa, 03 November 2020

TUGAS UTS_ADI NOPTIAN SYAPUTRA_G1C019026


VIDEO PROSES PEMBUATAN









PROSES PRODUKSI 2

PROSES PEMBENTUKAN SISTEM TUTUP KALENG




                                                                           Disusun oleh :

RAa :ADI NOPTIAN SYAPUTRA

NPM :   G1C019026

DOSEN PENGAMPU : -A. Sofwan FA, S.T., M.Tech., Ph.D

-Putra Bismantolo, S.T., M.T.

 

 



FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI

TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020



BAB I
PENDAHULUAN

         pembentukan adalah suatu kegiatan membentuk logam sehingga sesuaidengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan.Pengerjaan plat dapatdilakukan dengan menggunakan keterampilantangan, mesin, atauperpaduandarikeduanya, yang meliputimacam-macampengerjaan, diantaranya adala hmenggunting, melubangi, dan lain-lain. Dalam pengerjaan platakandibahastentang :

1.  Proses perencanaanpengukuran diameter lubangpadakaleng.

2.  Proses pembuatanlubangpadakaleng.


1. Perencanaan pengukuran diameter lubang.

Pada proses perencanaan pengukuran diameter lubang, Langkah yang dilakukan adalah mencari titik tengah pada kaleng, Pembuatan pola dilakukan dengan menggambarpola pada kaleng

2. Proses pembuatanlubang pada kaleng Pada proses ini, pertamakaleng ditandai titik tengahnya menggunakan mistar, lalu kaleng dilubangi menggunakan mesin milling sampai kalengberlubang sesuai keinginan.




1.2    Tujuan Percobaan

1.  Agar mahasiswa mengerti materi pembentukan dalam proses produksi suatu barang.

2.Agar mahasiswa mampumempraktekan materi pembentukan secara mandiri.

3.  Mampu memahami prinsip proses pembentukan.


 


 

BAB II
DASAR TEORI 

2.1    Teori Dasar

2.1.1 Proses Pembentukan
Prinsip dasar pembentukan logam merupakan proses yang dilakukan dengan cara memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat dilakukan dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis. Aplikasi pembentukan logam ini dapat dilihat pada beberapa contohnya seperti pengerolan (rolling), pembengkokan (bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding), penarikan kawat (wire drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain. Dalam proses pembentukan logam inipun digunakan perkakas (tooling) yang fungsinya memberikan gaya terhadap benda kerja, serta mengarahkan perubahan bentuknya. Secara makroskopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran.Perubahan bentuk yang terjadi dapat dibedakan atas deformasi elastis dan deformasi plastis.


2.2    Prinsip Kerja Alat dan bahan

2.2.1  alat
1.    Penggaris





disini penggaris di gunakan untuk mengukur titik tengah pada kaleng yang nanti di gunakan saat pengeboran

 

2.    Mesin Milling

mesin miling memiliki fungsi membuat lubang pada bidang yang datar di tengah tengah kaleng

 

 

4.    SarungTangan

sarung tangan di sini berfungsi sebagai  pelindung tangan saat melakukan proses pengerjaan bahan

 

5. tang



tang disini di gunakan untuk merapikan bekas potongan potongan kaleng yang masih tajam

 

6. gunting baja ringan



gunting baja ringan di gunakan untuk menggunting dan merapikan kaleng

 

 

 

 

 

2.2.2  bahan


1.  Kaleng bekas




 

2.3    Langkah Pengerjaan
Langkah Langkah pengerjaan sebagai berikut :
1.    Mencari ctitik tengah kaleng





 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 1Gambaruntukpolapembuatanlubangpadakaleng

mencari titik tengah  pada kaleng sehingga pelaksaan pengeboran bisa berjalan  dengan baik


3.    Pembuatan lubang pada kaleng
Pembuatan lubang pada kaleng susu dilakukan dengan mesin milling dengan menggunakan

pahat mata bor holesaw metal HSS. Holesaw Digunakan untuk membuat lubang pada kaleng

bekas







Gambar 2 Mata bor yang digunakan

Gambar 3 kaleng susu dilakukan proses miling

 

5.    finishing
Pada bagian finishing ini tinggal di lakukan perapian terhadap bahan bahan yang kurang rapi , disini bisa menggunakan gunting baja ringan ataupun tang sehingga bagian lobang yang di bentuk bisa terlihat rapi



Gambar 4 Hasil produk dari proses milling

 

 

2.4  PembuatanTutupKaleng

Pembuatan tutup kaleng Pembentukannya dengan melakukan penekanan terhadap plat bagian tengah dari bakalan (Blank) dengan sebuah penekan (punch) kedalam rongga cetakan (dies) sampai terjad ialiran material masuk ke dalam cetakan.

Proses pembentukannya dimulai saat Punch mendorong flens masukcetakan, di siniterjadi proses deformasi bending. Kemudian terjadi pembentukan dinding mangku katau cup.

Pada proses, luasl embaran yang digunakan lebih besar dari pada luas produk akhir.  Sehingga setelah terbentuk produk akhir akan tersisa bagian flensuntuk dipotong sesuai tinggi mangkuk yang di rancang.

Gambar 5 produk pembentukan sistem tutup kaleng

  

4. Tahap pemasangan

Setelah dilakukan proses permesinan dan proses pembentukan maka tahap se lanjutnya adataha ppemasangan

Gambar6hasi lproduk pembentukan sistem tutup kaleng






 

 

BAB III

KESULITAN PEMBENTUKAN

 3.1.    Penentuan titik center lobang, hal ini menyebabkan garis kurang nampak disaat melubangi kaleng. Sehingga pekerja harus dilakukan secara teliti

       3.2.    Terbatas nya alat-alat, hal ini membuat kinerja pekerjaan menjadi lambat, dikarenakan kurang nya alat untuk melubangi kaleng dan memperlambat pengerjaan untuk mencapai waktu yang maksiamal


3.3. 
   Pemotongan dengan gergaji besi, hal ini agak sedikit menguras tenaga si pekerja dan menghasilkan produk kurang rapi, karena butuh ketelitian untuk mengikuti garis pola.Sehingga harus dilakukan pengikiran pada permukaan tersebut.

3.4.    Mata bor kurang tajam, hal ini menyebabkan pemakanan benda kerja kurang pas dan sering terpeleset dari titik pola saat melakukan pengeboran (melubangi) pada bagian untuk duduan paku keeling.

 



BAB lV
PENUTUP


5.1    Kesimpulan
     Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri kita agar kita tidak luka. Pada saat pengerjaan benda kerja harus benar-benar teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar pada saat benda kerja dirakit akan mendapatkan kecocokan antara bagian yang satu dan lainnya dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam bekerja, khususnya pada pembuatan macam - macam lipatan tepi tidaklah mudah.Kita harus benar – benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat – alat kerja.

5.2    Saran
     Diharapkan pada saat melakukan praktek mahasiswa harus melengkapi pakaian keselamatan kerja hendaknya digunakan selalu di dalam ruangan laboratorium dasar proses produksi dan kerja sama tim sangat di butuhkan dalam praktek hendaknya setiap perorangan dalam tim memegang satu bahagian benda kerja agar cepat selesai.

 


 

0 komentar:

Posting Komentar