VIDEO PROSES PEMBUATAN
PROSES PRODUKSI 2
PROSES PEMBENTUKAN SISTEM TUTUP KALENG
Disusun oleh :
RAa :ADI NOPTIAN SYAPUTRA
NPM : G1C019026
DOSEN PENGAMPU : -A. Sofwan FA, S.T., M.Tech., Ph.D
-Putra Bismantolo, S.T., M.T.
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
pembentukan adalah suatu kegiatan membentuk logam sehingga sesuaidengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan.Pengerjaan plat dapatdilakukan dengan menggunakan keterampilantangan, mesin, atauperpaduandarikeduanya, yang meliputimacam-macampengerjaan, diantaranya adala hmenggunting, melubangi, dan lain-lain. Dalam pengerjaan platakandibahastentang :
1. Proses perencanaanpengukuran diameter lubangpadakaleng.
2. Proses pembuatanlubangpadakaleng.
1. Perencanaan pengukuran diameter lubang.
Pada proses perencanaan pengukuran diameter lubang, Langkah yang dilakukan adalah mencari titik tengah pada kaleng, Pembuatan pola dilakukan dengan menggambarpola pada kaleng
2. Proses pembuatanlubang pada kaleng Pada proses ini, pertamakaleng ditandai titik tengahnya menggunakan mistar, lalu kaleng dilubangi menggunakan mesin milling sampai kalengberlubang sesuai keinginan.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Agar mahasiswa mengerti materi pembentukan dalam proses produksi suatu barang.
2.Agar mahasiswa mampumempraktekan materi pembentukan secara mandiri.
3. Mampu memahami prinsip proses pembentukan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Teori Dasar
2.1.1 Proses
Pembentukan
Prinsip dasar pembentukan logam
merupakan proses yang dilakukan dengan cara memberikan perubahan bentuk pada
benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat dilakukan dengan cara memberikan gaya
luar sehingga terjadi deformasi plastis. Aplikasi pembentukan logam ini dapat
dilihat pada beberapa contohnya seperti pengerolan (rolling), pembengkokan
(bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding), penarikan kawat (wire
drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain. Dalam proses
pembentukan logam inipun digunakan perkakas (tooling) yang fungsinya memberikan
gaya terhadap benda kerja, serta mengarahkan perubahan bentuknya. Secara
makroskopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan
ukuran.Perubahan bentuk yang terjadi dapat dibedakan atas deformasi elastis dan
deformasi plastis.
2.2 Prinsip Kerja Alat dan bahan
2.2.1 alat
1. Penggaris
disini penggaris di gunakan untuk mengukur titik tengah pada kaleng yang nanti di gunakan saat pengeboran
2.
Mesin Milling
mesin miling memiliki fungsi membuat lubang pada bidang yang datar di tengah tengah kaleng
4.
SarungTangan
sarung tangan di sini berfungsi sebagai pelindung tangan saat melakukan proses pengerjaan bahan
5. tang
tang disini di gunakan untuk merapikan bekas potongan potongan kaleng yang masih tajam
6.
gunting baja ringan
gunting baja ringan di gunakan untuk menggunting dan merapikan kaleng
2.2.2 bahan
1. Kaleng bekas
2.3 Langkah Pengerjaan
Langkah Langkah pengerjaan sebagai berikut :
1. Mencari ctitik tengah kaleng
Gambar
1Gambaruntukpolapembuatanlubangpadakaleng
mencari titik tengah pada kaleng sehingga pelaksaan pengeboran bisa berjalan dengan baik
3. Pembuatan lubang pada kaleng
Pembuatan lubang pada kaleng susu dilakukan dengan mesin milling dengan menggunakan
pahat mata bor holesaw metal HSS.
Holesaw Digunakan untuk membuat lubang pada kaleng
bekas
Gambar 2 Mata bor yang digunakan
Gambar 3 kaleng susu dilakukan
proses miling
5. finishing
Pada bagian finishing ini tinggal di lakukan perapian terhadap bahan bahan yang kurang rapi , disini bisa menggunakan gunting baja ringan ataupun tang sehingga bagian lobang yang di bentuk bisa terlihat rapi
Gambar 4 Hasil produk dari proses milling
2.4 PembuatanTutupKaleng
Pembuatan tutup kaleng Pembentukannya dengan melakukan penekanan terhadap
plat bagian tengah dari bakalan (Blank) dengan sebuah penekan (punch)
kedalam rongga cetakan (dies) sampai terjad ialiran material masuk ke dalam cetakan.
Proses
pembentukannya dimulai saat Punch mendorong flens masukcetakan, di
siniterjadi proses deformasi bending.
Kemudian terjadi pembentukan dinding mangku katau cup.
Pada proses, luasl embaran
yang digunakan lebih besar dari pada luas produk akhir.
Sehingga setelah terbentuk produk akhir akan tersisa bagian flensuntuk dipotong sesuai tinggi mangkuk
yang di rancang.
Gambar
5 produk pembentukan sistem tutup kaleng
4. Tahap pemasangan
Setelah dilakukan proses permesinan dan
proses pembentukan maka tahap se lanjutnya adataha ppemasangan
Gambar6hasi lproduk pembentukan sistem tutup kaleng
BAB III
KESULITAN PEMBENTUKAN
3.2.
Terbatas nya alat-alat, hal ini membuat kinerja pekerjaan menjadi lambat,
dikarenakan kurang nya alat untuk melubangi kaleng dan memperlambat pengerjaan
untuk mencapai waktu yang maksiamal
3.3. Pemotongan dengan gergaji besi, hal ini agak sedikit
menguras tenaga si pekerja dan menghasilkan produk kurang rapi, karena butuh
ketelitian untuk mengikuti garis pola.Sehingga harus dilakukan pengikiran pada
permukaan tersebut.
3.4. Mata bor kurang tajam, hal ini menyebabkan pemakanan benda
kerja kurang pas dan sering terpeleset dari titik pola saat melakukan
pengeboran (melubangi) pada bagian untuk duduan paku keeling.
BAB lV
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri
kita agar kita tidak luka. Pada saat pengerjaan benda kerja harus benar-benar
teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar pada saat benda kerja
dirakit akan mendapatkan kecocokan antara bagian yang satu dan lainnya dan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam bekerja,
khususnya pada pembuatan macam - macam lipatan tepi tidaklah mudah.Kita harus
benar – benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat – alat
kerja.
5.2 Saran
Diharapkan pada saat melakukan praktek mahasiswa harus melengkapi pakaian
keselamatan kerja hendaknya digunakan selalu di dalam ruangan laboratorium
dasar proses produksi dan kerja sama tim sangat di butuhkan dalam praktek
hendaknya setiap perorangan dalam tim memegang satu bahagian benda kerja agar
cepat selesai.
0 komentar:
Posting Komentar