Selasa, 22 Desember 2020
Kamis, 19 November 2020
Rabu, 18 November 2020
Selasa, 17 November 2020
Tugas Resume Proses Produksi ll File(5,6&7)-Mangoluhon Pardamean Hutagalung
Senin, 16 November 2020
Minggu, 15 November 2020
Rabu, 04 November 2020
Selasa, 03 November 2020
TUGAS UTS_ADI NOPTIAN SYAPUTRA_G1C019026
VIDEO PROSES PEMBUATAN
PROSES PRODUKSI 2
PROSES PEMBENTUKAN SISTEM TUTUP KALENG
Disusun oleh :
RAa :ADI NOPTIAN SYAPUTRA
NPM : G1C019026
DOSEN PENGAMPU : -A. Sofwan FA, S.T., M.Tech., Ph.D
-Putra Bismantolo, S.T., M.T.
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
pembentukan adalah suatu kegiatan membentuk logam sehingga sesuaidengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan.Pengerjaan plat dapatdilakukan dengan menggunakan keterampilantangan, mesin, atauperpaduandarikeduanya, yang meliputimacam-macampengerjaan, diantaranya adala hmenggunting, melubangi, dan lain-lain. Dalam pengerjaan platakandibahastentang :
1. Proses perencanaanpengukuran diameter lubangpadakaleng.
2. Proses pembuatanlubangpadakaleng.
1. Perencanaan pengukuran diameter lubang.
Pada proses perencanaan pengukuran diameter lubang, Langkah yang dilakukan adalah mencari titik tengah pada kaleng, Pembuatan pola dilakukan dengan menggambarpola pada kaleng
2. Proses pembuatanlubang pada kaleng Pada proses ini, pertamakaleng ditandai titik tengahnya menggunakan mistar, lalu kaleng dilubangi menggunakan mesin milling sampai kalengberlubang sesuai keinginan.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Agar mahasiswa mengerti materi pembentukan dalam proses produksi suatu barang.
2.Agar mahasiswa mampumempraktekan materi pembentukan secara mandiri.
3. Mampu memahami prinsip proses pembentukan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Teori Dasar
2.1.1 Proses
Pembentukan
Prinsip dasar pembentukan logam
merupakan proses yang dilakukan dengan cara memberikan perubahan bentuk pada
benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat dilakukan dengan cara memberikan gaya
luar sehingga terjadi deformasi plastis. Aplikasi pembentukan logam ini dapat
dilihat pada beberapa contohnya seperti pengerolan (rolling), pembengkokan
(bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding), penarikan kawat (wire
drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain. Dalam proses
pembentukan logam inipun digunakan perkakas (tooling) yang fungsinya memberikan
gaya terhadap benda kerja, serta mengarahkan perubahan bentuknya. Secara
makroskopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan
ukuran.Perubahan bentuk yang terjadi dapat dibedakan atas deformasi elastis dan
deformasi plastis.
2.2 Prinsip Kerja Alat dan bahan
2.2.1 alat
1. Penggaris
disini penggaris di gunakan untuk mengukur titik tengah pada kaleng yang nanti di gunakan saat pengeboran
2.
Mesin Milling
mesin miling memiliki fungsi membuat lubang pada bidang yang datar di tengah tengah kaleng
4.
SarungTangan
sarung tangan di sini berfungsi sebagai pelindung tangan saat melakukan proses pengerjaan bahan
5. tang
tang disini di gunakan untuk merapikan bekas potongan potongan kaleng yang masih tajam
6.
gunting baja ringan
gunting baja ringan di gunakan untuk menggunting dan merapikan kaleng
2.2.2 bahan
1. Kaleng bekas
2.3 Langkah Pengerjaan
Langkah Langkah pengerjaan sebagai berikut :
1. Mencari ctitik tengah kaleng
Gambar
1Gambaruntukpolapembuatanlubangpadakaleng
mencari titik tengah pada kaleng sehingga pelaksaan pengeboran bisa berjalan dengan baik
3. Pembuatan lubang pada kaleng
Pembuatan lubang pada kaleng susu dilakukan dengan mesin milling dengan menggunakan
pahat mata bor holesaw metal HSS.
Holesaw Digunakan untuk membuat lubang pada kaleng
bekas
Gambar 2 Mata bor yang digunakan
Gambar 3 kaleng susu dilakukan
proses miling
5. finishing
Pada bagian finishing ini tinggal di lakukan perapian terhadap bahan bahan yang kurang rapi , disini bisa menggunakan gunting baja ringan ataupun tang sehingga bagian lobang yang di bentuk bisa terlihat rapi
Gambar 4 Hasil produk dari proses milling
2.4 PembuatanTutupKaleng
Pembuatan tutup kaleng Pembentukannya dengan melakukan penekanan terhadap
plat bagian tengah dari bakalan (Blank) dengan sebuah penekan (punch)
kedalam rongga cetakan (dies) sampai terjad ialiran material masuk ke dalam cetakan.
Proses
pembentukannya dimulai saat Punch mendorong flens masukcetakan, di
siniterjadi proses deformasi bending.
Kemudian terjadi pembentukan dinding mangku katau cup.
Pada proses, luasl embaran
yang digunakan lebih besar dari pada luas produk akhir.
Sehingga setelah terbentuk produk akhir akan tersisa bagian flensuntuk dipotong sesuai tinggi mangkuk
yang di rancang.
Gambar
5 produk pembentukan sistem tutup kaleng
4. Tahap pemasangan
Setelah dilakukan proses permesinan dan
proses pembentukan maka tahap se lanjutnya adataha ppemasangan
Gambar6hasi lproduk pembentukan sistem tutup kaleng
BAB III
KESULITAN PEMBENTUKAN
3.2.
Terbatas nya alat-alat, hal ini membuat kinerja pekerjaan menjadi lambat,
dikarenakan kurang nya alat untuk melubangi kaleng dan memperlambat pengerjaan
untuk mencapai waktu yang maksiamal
3.3. Pemotongan dengan gergaji besi, hal ini agak sedikit
menguras tenaga si pekerja dan menghasilkan produk kurang rapi, karena butuh
ketelitian untuk mengikuti garis pola.Sehingga harus dilakukan pengikiran pada
permukaan tersebut.
3.4. Mata bor kurang tajam, hal ini menyebabkan pemakanan benda
kerja kurang pas dan sering terpeleset dari titik pola saat melakukan
pengeboran (melubangi) pada bagian untuk duduan paku keeling.
BAB lV
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri
kita agar kita tidak luka. Pada saat pengerjaan benda kerja harus benar-benar
teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar pada saat benda kerja
dirakit akan mendapatkan kecocokan antara bagian yang satu dan lainnya dan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam bekerja,
khususnya pada pembuatan macam - macam lipatan tepi tidaklah mudah.Kita harus
benar – benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat – alat
kerja.
5.2 Saran
Diharapkan pada saat melakukan praktek mahasiswa harus melengkapi pakaian
keselamatan kerja hendaknya digunakan selalu di dalam ruangan laboratorium
dasar proses produksi dan kerja sama tim sangat di butuhkan dalam praktek
hendaknya setiap perorangan dalam tim memegang satu bahagian benda kerja agar
cepat selesai.
Makalah PP 2 Dwi Permana Anugrah G1C019038
MAKALAH
PROSES PRODUKSI 2
“PEMBUATAN SISTEM TUTUP KALENG”
Di susun Oleh :
NAMA : Dwi Permana Anugrah
NPM : G1C019038
PRODI : S1 TEKNIK MESIN
DOSEN PENGAMPU :
1 A. Sofwan FA., S.T.,M.Tech.,Ph.D
2 Putra Bismantolo,S,T.,MT
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulisan untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tugas Pembuatan Sistem Tutup Kaleng”
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen A. Sofwan FA. S.T., M.Tech., Ph.D pada Teknik Mesin di Univeritas Bengkulu. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “Tugas Pembuatan tutup kaleng”
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku pengampuh mata kuliah Proses Produksi 2.
Serta sebagai pengganti UTS mata kuliah Proses Produksi 2 saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Tentunya tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan pembuatan makala terima demi kesempurnaan makalah ini.
Bengkulu,03 November 2020
Dwi Permana Anugrah
PROSES PEMBUATAN
1) Alat dan Bahan
· Kaleng Bekas
· Lembaran Alumunium p x l (14cm x 5cm)
· Lem
· Palu
· Jangka sorong
· Gunting seng
· Baja penampang
· Baja silinder
2) Langkah - langkah
1) Melubangi bagian bawah kaleng yang akan dilubangi dan untuk dibuat tutup yang baru(bukan tutup utama kaleng) menggunakan mesin Milling Freis.
Gambar : proses pelubangan kaleng
Gambar : hasil proses pelubangan
2) Bentuk alumunium persegi panjang tadi yang berukuran p x l (14cm x 5cm) dengan cara memukul bagian sisi pinggirnya dan ditekuk kedalam sehingga terbentuk chemper.
3) Membuat atau membentuk lempengan dengan besi bulat dengan berdiameter Ø 15,5 cm hingga membentuk bulatan/lingkaran.
Gambar :proses pembengkokan alumunium yang berukuran p x l(14cm x 5cm) hingga membentuk sebuah bulatan/lingkaran yang berdiameter ± Ø 5,3 cm.
4) Membuat lembaran alumunium untuk tutup kaleng sebesar Ø5,4cm
Gambar: pembentukan diameter untuk prnutup kaleng
5) Setelah dipotong menjadi bulatan seperti gambar dibawah ini
Gambar: untuk penutup kaleng
Masukan kedalam diameter kaleng yang berukuran Ø5,4cm hingga menutup
bagian bawah tutup kaleng.
Gambar: tutup dan penutup kaleng yang sudah jadi
6) Hasil bahan alumunium sudah siap dan kaleng bekas menjadi kaleng yang ada tutup di bagian bawah kaleng.
Gambar:kaleng dan penutup kaleng
3) KESULITAN
Dalam proses pembuatan kaleng seperti yang suda dijelaskan di atas memiliki beberapa kesulitan dalam pembuatan kaleng.
kesulitan dalam membentuk camper karena membentuknya dengan menggunakan alat manual dan tidak menggunakan alat mesin dan bentuk proses nya berbeda alat manual dan alat mesin.
4) SEBAB GAGAL
Sekain kesulitan dalam pembuatan tutup kaleng tersebut,juga ada sebab kegagalan dalam pembuatan,yaitu sebagai berikut:
kegagalan dalam pembuatan tutup kaleng adalah diameter tutup dan diameter lubang kaleng tidak rata,sehingga susah masuk kedalam lubang kaleng karena menggunakan alat yang manual jadi pembentukan nya tida semaksimal seperti memakai alat mesin.
5) Kesimpulan
Dalam proses pembuatan pembentukan system tutup kaleng yang bisa dilepas dan dipasang banyak hal yang harus diperhatikan. Mulai dari alat dan bahan yang benar dan lengkap, langkah—langkah pembuatannya, serta keamanan selama proses pengerjaannya.